PUISI

aku bukan wanita pecinta puisi darahku tak mengalir darah pusisi jantungku tak mendegupkan detak puisi jari jemariku tak pandai melukiskan puisi mulutku tak hebat melantunkan nada indah puisi kata kataku tak pantas menghiasi puisi namun, setiap hari aku berjalan langkah yang kuambil jejak yang kutinggalkan awan yang menari di atas kepalaku matahari yang tersenyum bulan yang ungkapkan malam hujan yang membasahi rumput yang melambai TAWA CANDA MEREKA TANGIS HARU MEREKA itulah PUISIku hanya dapat aku rasakan semoga kau merasakannya seiring langkah kau berjalan teruntuk semua anak-anakku dan adik2ku di rumah belajar adhe,ari,septa,bang2,aji,heri(bos),nur,yadi,galang,iqbal, dany,hendar,keke,ntis,adhe emak,ian,surya,ariel,hendra,agus,agung,cepi, asep,yosef,choirul,arul,yuli,dadan,farhan,kutu,muslimah,eneng,didin,aep,jawa, acung,yadi besar,rian,riski,surya dan semua yang namanya tak tersebut untuk keluarga tercinta untuk para sahabat untuk kamu dan untukku ...