untuk adikku terkasih Diah Astikasari ..

cobaan yang kita hadapi ini memang cobaan yang teramat kejam dan begitu penuh kemunafikan di dalamnya.
ditambah mengingat umurmu yg begitu muda dipaksakan untuk menghadapinya.
namun terkadang, tanpa cobaan ini, kamu tak mungkin bisa memaknai hidup yang sebenarnya hidup.
roda itu terus berputar sayang..
tak mungkin kamu terus menerus berada di atas. iya kan sayang?
yah mungkin ini semua tidak adil bagimu..
istilahnya, kami sempat merasakan nikmatnya kehidupan walaupun tanpa 'dia'.
materi berlebih kami rasakan saat kami masih dalam usiamu.
namun, kami tidak dididik untuk itu. kami dididik untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang ada.
hanya saja, saat kami tumbuh dewasa, kami masih dalam kondisi yang nikmat itu, dan saat terjatuh sekarang, hati kami lebih mudah menerimanya karena banyaknya pengalaman hidup, pandangan hidup yang kami dapatkan dan fakta yang memberitahukan kami untuk segera BUKA MATA kami saat melihat 'dia'.
segala yang beraromakan 'dia' telah kami simpan dalam memori kami.

adikku sayang..
kita tidak pernah bahagia. tidak pernah merasakan kasih sayang seutuhnya dari 'dia'.
'dia' menyuap kebahagiaan itu dengan materi.
tapi, jangan biarkan itu merasuki tubuhmu dalam dalam.
materi itu hanya untuk dunia, bukan kebahagiaan abadi.
kebahagiaan abadi itu, ketika kita berkumpul dan tertawa bersama dengan 'dia' yang sekarang telah hilang bagaikan angin berhembus. begitu cepat.. bahkan sangat cepat.
kebahagiaan abadi itu, ketika walaupun tanpa kasih sayang dan perhatian dari 'dia' kita masih bisa membahagiakan 'dia' dan memberikan terbaik untuk 'dia'.
kebahagiaan abadi itu, ketika kita berusaha untuk merebut 'dia' kembali.
kamu bilang kita sudah menjadi rakyat jelata..
jangan biarkan rakyat jelata itu menjadi sesuatu yang membuatmu terpuruk.
jadilah rakyat jelata yang cerdas, mandiri, tegar, hebat, dan luar biasa.
jangan biarkan status merenggut arah hidupmu.
cita citamu tetaplah setinggi langit baik kamu saudagar ataupun rakyat jelata.

ayoo sayang..
tetaplah tersenyum.
kami (kak indah, bang melwan, kak dewi, kak fidya) selalu bersamamu..
menemani langkahmu. mencoba yang terbaik untukmu.
kamu juga, berikanlah yang terbaik untuk mama, untuk kami dan dirimu sendiri.
kami mungkin memang munafik, menuliskan catatan kasar ini untukmu namun hati sendiri menangis.
tapi kami hanya berusaha untuk tetap tegar dihadapanmu.
adikku, kau bidadari yang tumbuh dewasa..
kepakkan sayapmu. raih langit tertinggi..
kami tak punya sayap. tapi kami yang mendorongmu untuk keatas dan tetap disana. dan kami pula yang menjagamu dibawah saat kamu terjatuh.
:)

bait bait bodoh untuk terkasih..

Comments

Popular posts from this blog

PUISI

quotes beautiful quotes